TAKALAR – Layanan publik seharusnya berawal dari tempat yang layak dan representatif. Namun, ironi tampak jelas di Kantor Kelurahan Bajeng, Kecamatan Pattallassang, Kabupaten Takalar. Meski silih berganti bupati memimpin daerah ini, kondisi fisik gedung kantor yang menjadi pusat pelayanan masyarakat tersebut tak pernah mendapat alokasi perhatian yang memadai, bahkan kondisinya kini jauh dari kata layak dan sangat memprihatinkan.
Berdasarkan pantauan dan keluhan warga, kondisi bangunan kantor Kelurahan Bajeng menunjukkan kerusakan yang cukup parah dan sistemik. Dinding-dindingnya terlihat kumuh dan terkelupas di banyak sisi, menandakan usia bangunan dan minimnya perawatan berkala. Lebih jauh ke dalam, masalah yang lebih serius terlihat pada bagian plafon yang sebagian besar sudah runtuh. Kerusakan ini bukan sekadar karena faktor usia, melainkan karena rangka atap yang lapuk dan rapuh akibat dimakan rayap.

Kondisi ini jelas mengganggu kenyamanan, keamanan, dan bahkan citra pelayanan publik. Sebuah tempat yang menjadi gerbang utama interaksi masyarakat dengan pemerintah di tingkat kelurahan, mulai dari pengurusan administrasi kependudukan hingga berbagai surat penting, seharusnya memberikan rasa tenang dan kepercayaan. Alih-alih mendapatkan kenyamanan, masyarakat justru dihadapkan pada pemandangan yang tak sedap dipandang mata dan berpotensi mengancam keselamatan akibat kerusakan struktur yang ada.
Kondisi memprihatinkan ini memunculkan pertanyaan besar tentang skala prioritas Pemerintah Kabupaten Takalar. Masyarakat Bajeng menilai bahwa sudah beberapa periode kepemimpinan bupati berlalu, namun kantor kelurahan mereka tak pernah mendapatkan “lirik” anggaran atau program renovasi yang serius.

“Ini tempat pelayanan publik, seharusnya menjadi wajah terdepan pemerintah daerah. Bagaimana kami bisa merasa nyaman dan dihargai saat mengurus keperluan di tempat yang plafonnya saja sudah mau jatuh? Kami berharap para bupati yang sudah-sudah atau bupati yang saat ini menjabat bisa memberi perhatian khusus”. ujar salah seorang warga yang enggan disebut namanya
Harapan masyarakat sangat sederhana: pemerintah daerah mesti menyadari bahwa sarana dan prasarana pelayanan publik adalah investasi penting yang mencerminkan kualitas layanan dan kepedulian negara terhadap warganya. Kantor kelurahan yang elok, bersih, dan terawat tidak hanya meningkatkan kenyamanan bagi warga, tetapi juga membangkitkan semangat dan profesionalisme para aparatur sipil negara (ASN) yang bekerja di sana.
Mendesak bagi Pemerintah Kabupaten Takalar, melalui dinas terkait, untuk segera mengaudit kondisi struktural Kantor Kelurahan Bajeng dan mengalokasikan anggaran renovasi total. Perhatian ini diharapkan menjadi simbol nyata kepedulian pemimpin daerah terhadap infrastruktur pelayanan dasar demi terciptanya pelayanan yang lebih baik dan bermartabat bagi seluruh warga Kelurahan Bajeng.

